hasil anyaman sebagai alas duduk
Sistem 25 untuk soalan teka silang kata dari alas tempat tidur. Sistem kita mengumpul soalan dan jawapan teka silang kata dan teka teki daripada silang kata yang popular, teka-teki yang terdapat di media massa, game Android dan lain-lain akhbar popular.
6 Alas Gelas dan Piring. Struktur rotan yang lentur memudahkannya untuk dijadikan berbagai produk kerajinan, salah satunya adalah alas piring dan gelas. Rotan dipilih sebagai alas karena tidak licin serta mudah disimpan. Selain itu, kesan alami juga akan tampil di meja makan menemani berbagai menu yang akan kita santap.
Sejaktahun 2012 usaha keset Koperasi Melati ini mendapat suntikan desain hasil karya mahasiswa dan dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara. Pada perkembangannya dengan desain yang cantik kemudian keset ini beralih fungsi, bisa juga digunakan sebagai alas duduk pada kursi maupun lantai. Berfoto bersama Ibu Rohprihati dan Ibu Rini.
Sampelhasil panen tersebut disimpan dalam wadah yang disebut kappara, sejenis tempayan yang dibuat dari anyaman rotan kemudian diberi alas daun pisang. Hasil pertanian yang dimaksud adalah padi, kacang-kacangan, pisang dan kelapa.
Kadangkalawarna ketiga digunakan sebagai tanah atau latar belakang corak. Bilah-bilah daun mengkuang berwarna yang dianyam tindih-menindih dan berselang-seli ini akan menyerikan hasil anyaman mengkuang dan pandan. Kami di Mobok kebiasaannya tidak menggunakan celup tikar, kebanyakannya anyaman tidak bercorak atau bercelup silang dua warna.
Verheirateter Mann Will Sich Mit Mir Treffen. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebagian masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh memaknai kata “lapek” sebagai dua benda beda makna. Tergantung “lapek” sejenis kudapan yang terbuat dari adonan tertentu, dibungkus pakai daun. Lapek ini tidak hanya dikenal di tanah Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Tetapi lebih membumi di kalangan orang Minang. Ada lapek kundua, lapek bugih, lapek sagan dan lapek-lapek “lapek” baca lapik yaitu alas duduk terbuat dari anyaman daun pandan. Sepengetahuan saya, lapek yang ke dua ini hanya ditemui di Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Anyaman berukuran kurang lebih 60 cm persegi ini merupakan bantalan duduk tradisional masyarakat Kerinci. Awal tahun 7 puluhan, lapek dapat ditemui di rumah-rumah penduduk setempat. Pohon dan daun pandan. Foto NURSINI RAIS Benda kuno tapi antik ini, merupakan hasil kreasi tangan-tangan terampil kaum hawa. Motif dan warnanya beraneka ragam, memberikan efek seni yang amat tinggi. Kini lapek nyaris musnah ditelan zaman. Mungkin dalam satu desa boleh dihitung dengan jari keluarga yang ini dapat dimaklumi, selain bahan bakunya langka, proses pembuatannya pun rumit dan panjang. Untuk 1 lembar lapek belum tentu selesai dua daun pandan dibuang durinya, ditoreh sama besar. Terus disaut* manual lembar per lembar menggunakan alat khususus. Tujuannya supaya lembut. Kemudian direbus dan diwarnai. Selanjutnya direndam dalam sungai semalaman. Besoknya dijemur pada terik matahari. Setelah kering disaut ulang sampai lemes. Terakhir dianyam. Tak heran, harganya mahal. Sehingga kalah saing dengan bantal duduk modern yang banyak dijual di pasaran. Bahannya lembut dan empuk. Lapek ketika dijadikani hiasan ruangan Sebuah bantal duduk model sederhana lumayan cantik, cuman dibandrol Rp 60-75 ribu perbiji. Selain untuk alas duduk, sekalian memepercantik ruangan. Sementara lapek juga ditawarkan Rp 60-75 per lembar. Tergantung motif dan kerapian dahulu, saat tidak dipakai untuk alas duduk, lapek juga beralih peran sebagai hiasan ruangan. Disender rapi pada dinding. Ketika tamu datang, tinggal nyomot satu persatu. Terus digelar secara lesehan. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
hasil anyaman sebagai alas duduk